Tinggal di pedesaan dengan fasilitas terbatas tak lantas menjadi penghalang Jefrey Sambudi untuk menggapai prestasi. Buktinya Jefrey telah berhasil meraih emas pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi Jawa Timur (Pomprov) Jatim untuk cabang olahraga pencak silat pada 27 Maret lalu.
Pemuda asal Desa Panggungrejo, Blitar ini turun di nomor tanding putra kelas D (60-65kg) dengan mengalahkan 40 peserta lainnya.
Perjuangan Jefrey dalam menorehkan prestasi yang membanggakan tentu tak mudah diraih. Sebelum sampai ke titik ini, banyak rintangan dan tantangan yang mesti dilalui oleh Jefrey.
Terbatasnya informasi mengenai perlombaan dan kesulitan finansial membuat Jefrey terpaksa berjalan kaki sejauh 25 km dari lokasi latihan ke rumahnya. Jefrey yang menumpang saat pergi ke stadion untuk latihan sempat kebingungan bagaimana caranya untuk pulang ke rumah.
"Kendalanya yang pertama yaitu didana traportasi untuk berangkat latihan. Dulu, karena jarak desa ke kota lumayan jauh, kemudian kurangnya informasi yang saya dapat tentang kompetisi, entah itu event intern, event terbuka maupun tempat latihan, karena dulu masih belum punya kenalan yg aktif dalam per-atlitan," tutur Jefrey yang bercita-cita menjadi pengusaha.
Selain kegigihan, konsistensi dan keuletan Jefrey Sambudi dalam menekuni dunia silat juga patut diacungi. Mahasiswa Universitas Negeri Malang itu, sudah mengalami 10 kekalahan dari 12 kompetisi silat yang diikuti diikuti sejak ia duduk dibangku kelas satu SMK. Meski sudah kalah berkali-kali, Jefrey terus mencari cara untuk bisa ikut kompetisi silat sampai-sampai menjadi mahasiswa walaupun tak sanggup membayar biaya kuliah.
Motivasi dari sang pelatih dan orang terdekatlah yang membuat Jefrey bangkit ketika mengalami kekalahan. Kerabat di organisasi PSHT dan pelatih tak henti-hentinya mendorong Jefrey untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan yang ia ikuti.
"Sempat merasakan kecewa dan sedih ya karena terus mengalami kekalahan, tapi Alhamdulillah pelatih dan orang-orang terdekat terus memberikan nasihat dan motivasi buat saya untuk terus berlatih dan berproses untuk memberikan yang terbaik di setiap pertandingan," ucap Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang kini memilih cuti karena belum sanggup membayar biaya kuliah.
Meraih medali emas dalam ajang Pomprov Jatim merupakan prestasi tertinggi yang Jefrey raih selama mengikuti perlombaan pencak silat. Sebelumnya, pada tahun 2019 Jefrey pernah meraih juara 2 dalam ajang Bupati Blitar Cup. Kini, Jefrey tengah disibukkan dalam persiapan Pra Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur ( Porprov) untuk mewakili Kabupaten Blitar yang akan berlangsung di Bojonegoro 17-22 Mei 2022.
Tekad kuat meraih mimpi menjadi pesilat membuat Jefrey berhasil meraih emas. Jefrey Sambudi layak dijadikan sumber inspirasi. (IR)
Posting Komentar untuk "Jefrey Sambudi, Anak Desa Peraih Medali Emas Pencak Silat Se-Jawa Timur"